Pengalaman Ruqyah Ust. Aby Qysthy
OLeh: Ust Aby Qisthy.
Bismillahirrahmanirrahim
Sesuai waktu yg tlh disepakati, ahirnya
tamupun datang. Sebelum therapi ruqyah
dimulai, saudara pasien menjelaskan tentang
ketidaklaziman yg di alami pasien.
Pasien yg kuruqyah ternyata msh pengantinan.
Nmn sungguh malang, mrk berdua tak bisa
menikmati indahnya pengantinan. Selalu saja ada
penghalang yg tak masuk akal.
Problemnya bkn hanya rasa sakit di perut yg
tak terdeteksi medis. Nmn juga, tiap malam sang
istri sering tiba2 berjoged tanpa bisa
dikendalikan. Selain itu, iapun sering mengusir2
sang suami tanpa dikehendaki dirinya. Bhkn,
sang istri sering mengatakan bodoh thd
suaminya. Krn mnrt si istri, bhw dirinya takan
pernah disentuh sampai kapanpun.
Sang suami mengeluh pd saudara istrinya. Dan
saudaranya istrinya tsb menemukan alamatku di
google. Ahirnya kami pun berkomunikasi hingga
bertemulah dlm proses ruqyah.
Sekilas, sang pengantin perempuan kulihat tak
lazim. Tak panjang lebar, iapun kami suruh
wudhu sbg persiapan awal utk proses ruqyah.
Tak kurang dari 20 menitan, ia bergumam
tentang penampakan makhluq2 yg tak bisa
kulihat. Mnrtnya, makhluq2 tsb ada lima,
berwarna hitam dg rambut yg tebal krn gimbal.
Nmn ada satu makhluq yg wajahnya berubah
rubah. Ditengah2 ketegangan familinya, Kami
malah tersenyum. Krn mnrt pengalaman, jk si
pasien melihat penampakan, proses ruqyah lbh
gampang diatasi, dg cara mengomando si pasien.
Kami bimbing ia spy mengucapkan Bismillah dan
laa haula walaa quwwata illa billah. Lalu Kami
bimbing pula ia berdo'a, spy Allah memberi
kekuatan senjata di alam gha'ib guna
menghancurkan makhluq2 pengganggu tsb.
Alhamdulillah, setelah ia berdo'a, tangannya
bergerak sendiri. Ia menonjok dan mencengkram
sambil teriak takbir, lalu ooo....oooo, ia pun
muntah. Sang suami dan saudaranya panik. Tapi
Kami jelaskan, itu gak bakalan apa2.
" Pak Ustad, mrk hilang!"
Stelah itu, aku membacakan ayat2 ruqyah dg
niat menghajar makhluq tak kelihatan, spy
kembali kelihatan oleh pasien. Tiba; " Pak
Ustad... Ada rumah bilik dibawah pohon bambu!"
" Hancurkan setiap yg anda lihat, jangan takut,
kami pasti bisa. Haayooo hajar terusss!"
Si pasien pun terus mengibas2kan tangannya.
Nmn tiba2 ia mebjerit. Lalu menggaruk2
seluruh tubuhnya sambil menyeringai kegatalan.
Kemudian bilang panas...panas dan panas. Tak
lama kemudian, iapun muntah lumayan banyak.
" Bagaimana rumah biliknya sdh hancur?",
tanyaku penasaran.
" Tinggal debu pak Ustad."
setelah itu aku bacakan kembali bacaan2
ruqyah. Tak lama berselang, si pasien
mengatakan bhw ia melihat makam, dan ustad
yg dikenalnya di daerah Subang. "Hancurkan
sekalian sama ustadnya", perintahku tak ragu!"
Ajaib, stelah si pasien berupaya menghancurkan
makam dan ustad, munculah suara minta ampun.
Bhkn, suara tsb menyatakan takluk dan berjanji
takan mengganggu lagi. Adapun ia mengganggu
sipasien, itu krn disuruh si ustad, spy si pasien
tak bisa melakukan hubungan dg suaminya.
" Apa alasannya si ustad?", pancingku
penasaran.
" Gak tahu!", jwbnya singkat.
Setelah proses ruqyah dihentikan, si suami si
pasien terlihat tegang. Lalu ia memperlihatkan
sms dr hp istrinya yg berisi ancaman si ustad
haram jadah tsb. Isinya, ia akan mencari dukun
sakti utk menyakiti istrinya.
Melihat suasana emosi dr suami si pasien, slh
seorang familinya memberi pengertian, spy ia
tak terpancing amarah. Yg penting, istrinya bisa
sembuh, demikian ia memberi nasihat.
Setelah itu, kami ngobrol2. Selidik punya selidik,
ternyata ia adalah teman dekatnya uwa ku
sendiri, KH didi abdul Majid pimpinan ponpes
sulalatul huda bojongsari. Scr trs terang, ia
takjub dg methoda ruqyah, dan ia ingin belajar
tentang pengobatan syar'iyah tsb. Itulah yg
kuharapkan, kataku senang.
Sebelum pamit, ia mengundang Kami utk datang
ke tempat pembinaannya di jalan sindangkasih
cikoneng. Dan insya Allah, besok kami akan
datang, utk meruqyah kembali si pasien, krn tak
mustahil, ia akan dikirim kembali, wallahu'alam
0 comments: